Pelangi Setelah Hujan
Karya
: Anita maya sari
Mungkin
secarik kertas dan tinta hitam ini
Bisa jadi
saksi betapa perih duri yang ia injak
Atau
derasnya air mata yang jatuh
Seakan
tetesan hujan lebat diluar sana
Bagaimana
tidak ?
Pernahkah
kalian merasakan hidup dengan ketidaknyaman
Hidup dengan
keresahan, kekhawatiran atau bahkan tanpa ada yang melindungi.
Mengapa ia tidak
rasakan sosok pelindung yang selalu mereka katakan ?
Mana tempat yang
selalu dielu-elu mereka ?
Siapa yang salah ?
Ia bukanlah orang yang tidak tau diri
hanya saja
Ia ingin adanya pelangi setelah hujan
Ia ingin kata
keluarga yang harmonis
Ini bukan keinginannya, tapi waktu
yang membuat dirinya
Begitu muak melihat orang yang ada
dihadapannya
Bahkan orang –orang disebelahnya
dapat ia lebih percayai ketimbang mereka yang ada dikandangnya sendiri.
Walaupun ia begitu membutuhkan
pelangi saat ini
Namun ia juga tak yakin dengan
keberadaannya.
Ya, ia sesungguhnya sudah sangat
lelah
Tak suka melihat dirinya sendiri
Ketika saat ia harus berpura-pura
bahagia ketika diluar sana
Berlaku tegar di depan mereka dan
menjerit di kala gelap
Berlaku ceria di siang hari dan
mendung ketika dikandangnya.
Hidup baginya hanyalah seperti aliran
sungai
Mengalir saja sampai arus lelah
membawanya
Daripada lelah melawannya.
Karena Ia hanyalah manusia biasanya
Yang ingin hidupnya lebih baik dan
baik-baik saja.
Mungkin
sekarang ini arus sungai belum lelah menghanyutkannya
Karena ia
yakin arus ini akan membawanya
Untuk
merubah hujan menjadi pelangi
Saat itulah
baru arus ini akan merelakan untuk meninggalkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar